IAD dan Teknologi Masa Depan
Konsep-konsep IAD terbentuk dari
keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu
menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil
pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari
kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi
penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam.
Dampak atau efek dari ilmu alamiah dan
teknologi yang telah dikembangkan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya
sehingga lebih mudah dan menyenangkan dapat bersifat positif artinya
benar-benar bermanfaat, dan dapat juga bersifat negatif, karena menimbulkan
akibat sampingan. Akibat itu bila dibiarkan akan membawa malapetaka. Karena
itu, manusia setalah mengetahui beberapa hasil ilmu alamiah dan teknologi ,
mencoba mengatasi juga dengan ilmu alamiah dan teknologi yang baru.
1) Sandang
Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi
telah banyak sumbangannya dalam bidang sandang, jika tidak, kita masih hidup
dalam zaman purba di mana manusia dalam zaman purba masih menggunakan kulit
kayu atau daun-daun sebagai penutup tubuh kita. Baik pada abad yang lalu maupun
masa kini ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan
sandang berupa mesin-mesin tekstil.
Dapak negatif dari segala penemuan IAD
dan teknologi ini sehubungan dengan polimersintetis yaitu bahwa bahan-bahan
berupa polimersintetis itu yang dalam kata sehari-hari disebut “plastik”
menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya sudah jelas kita dapat
memproduksi serat tekstil untuk sandang, bahkan hampir semua kebutuhan
sehari-hari yang berupa alat rumah tangga tidak luput dari penggunaan plastik
sebagai bahan dasarnya. Yang menjadi masalah sekarang ialah bahwa sampah-sampah
plastik itu tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. Untuk
menjawab tantangan ini kiranya perlu diciptakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam
dan teknologi yang lebih maju lagi misalnya dengan menciptkan jenis polimer
yang dapat dihancurkan oleh bakteri pembusuk dengan jalan mencampur polimer itu
dengan suatu bahan lain yang menjadi makanan bakteri pengurai. Cara lain ialah
memusnahkan sampah plastik itu dengan membakarnya atau mengolahnya kembali
menjadi bahan plastik lagi.
2) Papan
Dikemukan bahwa burung camar semua
pandai membuat sarang yang begitu indah, namun setelah berabad-abad alamnya
ternyata tidak terlihat adanya kemajuan sedikit pun. Burung itu membuat
sarangnya secara naluri. Berbeda dengan manusia yang oleh Tuhan diberi karunia
keunggulan berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat
menyempurnakan rumah tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian
berkembang lagi menjadi rumah diatas tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi
pada masa kini kita telah mampu membuat rumah tembok dengan penuh kenyamanan.
Untuk mencapai puncaknya orang tidak perlu meniti tangga langkah demi langkah,
tetapi cukup tekan tombol dan beberapa detik kemudian sampai ke lantai yang ke
60 dan seterusnya. Uraian diatas menunjukkan dampak positif Ilmu Pengetahuan
Alam dan teknologi dalam bidang papan. Sebagai contoh dengan alat-alat modern,
sekarang orang begitu mudah membabat hutan untuk bangunan atau perabot lainnya.
Pohon-pohon yang relatif mudah yang sehausnya tidak boleh dibabat, sehingga
menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian
sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir dan selanjutnya rantai itu
sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara
langsung menikmati hasil hutan itu.
3) Pangan
Dampak positif ilmu Pengetahuan Alam
dan teknologi dibidang pangan telah jelas dikemukakan di muka, misalnya saja
dalam memperoleh bibit unggul yang banyak produksinya dalam waktu yang relatif
singkat melalui nuklir. Sumbangan Ilmu Pengetahuan Alam di bidang pangan pun
telah banyak dimanfaatkan orang misalnya dengan cara pemupukan yang tepat dan
penggunaan bakteri yang sanggup menunjang akar-akar tanaman mengambil zat hara
dengan lebih baik sehingga produksi bertambah banyak.
Dampak negatif Ilmu Pengetahuan Alam
dan teknologi juga ada, misalnya pemakaian racun pemberantas hama tanaman
(pestisida) ternyata tidak saja dapat memberantas hama, tetapi juga membunuh
hewan ternak, meracuni hasil panen, meracuni manusia itu sendiri. Karena itu
kesadaran, kesadaran dan tanggung jawab manusia itu sendiri juga perlu ikut di
tingkatkan untuk kepentingan bersama dan generasi yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar